Tentang Orang yang Wajib Disayangi, Tegaknya Dunia, dan Orang Kaya Sejati

1. Nabi saw bersabda: “Orang yang bergaul tanpa menzalimi, berkata tanpa berdusta, dan berjanji tanpa mengingkari, … kita wajib menyayanginya dan haram mempergunjingkannya.” (al-Bihar, 75: 252) (26-1-’09 ; 09:29:48)
2. Nabi saw bersabda: “Dunia ditegakkan dengan empat hal: orang berilmu yang mengamalkan ilmunya, orang bodoh yang tekun belajar, orang kaya yang tidak bakhil dengan kebaikan, orang fakir yang tak jual akhiratnya.” (09:30:52; 23-1-’09 )
3. Imam Husain ditanya tentang orang kaya, beliau menjawab, “Engkau kaya kalau sedikit keinginanmu dan kau bahagia dengan apa yang mencukupimu.” (Bihar al-Anwar, 72: 193) (14-1-’09 ; 09:30:55)

Nama-nama Betawi yang di ‘Barat’ kan

Show Much Bean Much Say Knee (Somad Bin Mat Sani)
Man Sure Give Brain (Mansur Gibran)
And Tounge Bean Say Neap (Entong bin Sanip)
Much Pay Cee (Mat Peci)
Judge Free Bean Say Far (Jupri bin Safar)
Say The Lee (Sadelih)
Row Jay Lee (Rojalih)
Mare Judge Kee (Marjukih)
More Say Knee Bean Tea Rodge Jack (Mursanih Binti Rojak)
Know Noon Bean Tea Bow Old (Nunung Binti Bo’o)
Much Row Jea (Matroji)
Row High Yeah (Rohaye)
Rodge Jack Bean Mare Bune (Rojak bin Marbun)
You Dean Pay Tooth (Udin Petot)
Seat Tea Mare Foo A (Siti Marfu’e)
Seat Tea Eye Say (Siti Aise)
Dash You Kee (Dasukih)
Bank Dean Knee (Bang Danih)
Duch Land (Dahlan)
Make More (Makmur)
Show Lea Keane (Solikhin)
Zoo Lay High (Zulekha)
(dari worlewor)

Full Transcript of President Obama’s Inaugural Speech

Pengantar
Pidato ini perlu kita simak untuk mengukur sejauh mana Obama konsisten dengan janji-janjinya, khususnya terhadap Dunia Islam. Siapa tahu kita bisa demo lagi karena inkonsistensi pemerintahannya terhadap dunia.

My fellow citizens:

I stand here today humbled by the task before us, grateful for the trust you have bestowed, mindful of the sacrifices borne by our ancestors. I thank President Bush for his service to our nation, as well as the generosity and cooperation he has shown throughout this transition.

Forty-four Americans have now taken the presidential oath. The words have been spoken during rising tides of prosperity and the still waters of peace. Yet, every so often the oath is taken amidst gathering clouds and raging storms. At these moments, America has carried on not simply because of the skill or vision of those in high office, but because We the People have remained faithful to the ideals of our forbearers, and true to our founding documents.
So it has been. So it must be with this generation of Americans.
That we are in the midst of crisis is now well understood. Our nation is at war, against a far-reaching network of violence and hatred. Our economy is badly weakened, a consequence of greed and irresponsibility on the part of some, but also our collective failure to make hard choices and prepare the nation for a new age. Homes have been lost; jobs shed; businesses shuttered. Our health care is too costly; our schools fail too many; and each day brings further evidence that the ways we use energy strengthen our adversaries and threaten our planet. Baca entri selengkapnya »

Suratkabar Inggris Ungkap Kejahatan Israel

Komite Internasional: Suratkabar Inggris dalam laporan terakhir menyebutkan bahwa kejahatan Israel di Jalur Gaza telah mengungkap penggunaan senjata terlarang untuk membunuh warga sipil di kawasan ini.

Menurut laporan dari Kantor Berita Al-Quran (Iqna), yang menukil dari Sana, wartawan Christian Fraizier siaran televisi BBC Inggris melaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur rezim Zionis Israel terus membombardir gedung-gedung pemukiman dan tempat tinggal warga sipil dan rakyat Gaza tidaklah memberi ketenangan sesaat pun, hingga selama tiga minggu. Begitu halnya, hampir sebagian infrastruktur wilayah kota Rafah mengalami kehancuran.

Suratkabar Guardian terbitan London, juga melaporkan bahwa apa yang terjadi di Gaza secara kesinambungan mengungkap pembasmian keturunan warga Palestina. Israel juga telah melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza. Diungkapkan oleh para saksi bahwa sekitar 90 persen warga sipil yang telah terbunuh. (mus/rif/iqna/sana)

Pesan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Uzhma Sayyid Ali Khamenei kepada Ismail Haniyah, Perdana Menteri Negara Legal Hamas

161

Pengantar
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Uzhma Sayyid Ali Khamenei dalam pesannya kepada Ismail Haniyah Perdana Menteri Negara Legal Hamas mengisyaratkan kekalahan dan kehinaan militer lengkap Rezim Zionis Israel dalam menghadapi kesabaran, keberanian dan pengorbanan mujahidin dan rakyat tertindas Gaza dan menekankan, iman dan perlawanan terhormat kalian serta setiap warga Gaza dalam menghadapi salah satu kejahatan perang paling tragis dalam sejarah berhasil membongkar kedok Amerika, pendukung Rezim Zionis Israel, para pengkhianat dan munafikin umat Islam. Di samping berhasil mengibarkan bendera kemuliaan umat Islam, setiap harinya kalian akan terus berhasil menghinakan musuh anti kemanusiaan.

Teks pesan Rahbar sebagai berikut:

Bismillahirrahmanir rahim
Salamun ‘alaikum bima shabartum

Kesabaran 20 hari Anda, mujahidin pemberani yang rela berkorban dan setiap warga Gaza menghadapi kejahatan perang paling tragis di dunia dan sejarah umat manusia, berhasil mengibarkan bendera kemuliaan di atas kepala umat Islam. Kalian berhasil membuktikan bahwa hati yang penuh dengan keimanan kepada Allah, Hari Kiamat, semangat tak terkalahkan dan kemuliaan muslimin, yang tidak silau di hadapan kehinaan dan kepasrahan di hadapan kezaliman, berhasil menciptakan kekuatan yang mampu melemahkan dan menghinakan segala kekuasaan tiran, istikbar dan angkatan bersenjata modern.

Angkatan bersenjata yang dalam 6 hari menguasai sebagian besar daerah dari tiga negara Arab kalian buat terhina dan hanya dapat bertahan selama dua puluh hari di balik pintu-pintu gerbang Gaza dengan kekuatan pengorbanan dan mati syahid kalian. Kalian berhasil memuliakan diri kalian dengan iman kepada Allah, dengan persangkaan baik kepada janji-janji ilahi dan dengan kesabaran, keberanian serta pengorbanan yang membuat umat Islam kini merasa mulia. Jihad kalian hingga saat ini berhasil membongkar kedok Amerika, Rezim Zionis Israel, para pendukungnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok munafik dari umat Islam. Baca entri selengkapnya »

Kapolresta Minta Haul Sayidina Husein Aliran Syiah Dibubarkan

Cirebon (ANTARA News) – Kapolresta Cirebon AKBP Ary Laksmana sempat meminta panitia untuk membubarkan Haul Sayidina Husein di Keraton Kasepuhan Cirebon dengan pembicara Ketua PB Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Agil Siradj, Rabu malam.

Menurut Kapolresta yang datang di Keraton Kasepuhan, acara itu perlu dibubarkan karena panitia telah dianggap menipu pihak kepolisian karena dalam ajuan ijin mencantumkan Peringatan Tahun Baru Islam, namun dalam pelaksanaanya acara yang digelar adalah Haul Sayidina Husein yang tidak lain cucu Nabi Muhammad SAW.

“Saya juga sudah mengontak Pangeran Arief Natadiningrat (putra Mahkota Keraton Kasepuhan) yang juga mengaku jika izin panitia hanya Peringatan Satu Muharam, dan pihak Keraton meminta agar acara itu dibubarkan,” katanya sambil menunjukkan surat dari Pangeran Nasfudin dari Keraton Kasepuhan. Baca entri selengkapnya »

Tentang Orang Kaya, Manusia Hamba Dunia, dan Manusia Termulia

1. Imam Husain ditanya tentang orang kaya, ia berkata, “Engkau kaya kalau sedikit keinginanmu dan kau bahagia dengan apa yang mencukupimu.” (Bihar al-Anwar, 72: 193) (14-1-’09 ;09:30:55)
2. “Manusia itu hamba dunia dan agama hanya menempel pada lidahnya saja. Mereka beragama selama hidupnya untung. Jika ditimpa ujian, tinggal sedikit yang beragama,” kata Imam Husain. (12-1-’09: 09:30:13)
3. Imam Husain ditanya, “Siapakah manusia termulia?” Beliau jawab, “Ia belajar dari nasehat sebelum dinasehati. Ia sudah bangun sebelum dibangunkan.” (Ihqaq al-Haqq, 11: 590) (9-1-’09; 09:30:30)

Syeikh Zuhaili Anggap Fatwa Haram Demonstrasi Gaza Sebagai Hal “Memalukan”

Pernyataan Syeikh Wahbah ini keluar menanggapi pernyataan fatwa haramnya demonstrasi dalam rangka membela Palestina yang dikeluarkan ulama salafi asal Saudi, Syeikh Shalih Al Luhaidan.

Sebelumnya, Syeikh Shalih Al Luhaidan yang juga Ketua Majelis Al A’la li Al Qadha’ Arab Saudi ini mengatakan, bahwa demonstrasi yang terjadi di jalanan Arab untuk membela warga Gaza termasuk membuat “fasad fi Al Ardhi“ alias kerusakan di muka bumi. Tak sekedar itu, ia juga menilai, demonstrasi sebagai hal yang tidak baik dan tidak mendatangkan kebaikan.

Pernyataan Shalih Al Luhaidan ini langsung banyak disambut kritik beberapa ulama lain di dunia.
(Selanjutnya: http://www.hidayatullah.com)

Antara Gaza dan Surabaya

Surabaya , 1945
Langit gelap. Bukan oleh awan yang hendak menurunkan hujan. Angkasa dipenuhi pesawat sekutu yang bergemuruh. Di dalamnya, para serdadu masih menyisakan keangkuhan. Mereka baru saja menghancurkan pasukan Jepang di Front Pasifik. Dari langit, mereka menebar ancaman:
“menyerah, atau hancur”.
Beberapa pekan sebelumnya, pengibaran bendera Belanda memicu amarah para perindu
kemerdekaan. Seorang pejuang mencabik warna biru dari bendera Belanda di Tunjungan, menggemakan pesan bahwa negeri ini tak rela kembali dijajah. Tentara sekutu menjawab dengan salakan senapan, bersembunyi di balik alasan “memulihkan perdamaian dan ketertiban”. Baca entri selengkapnya »

Megatragedi: Kronologi pembantaian terhadap Imam Husain

Judul Buku : Megatragedi: Kronologi Lengkap Asyura
Penulis : Syekh Ibn al-Ra’is Kermani
Penerjemah : Ahmad Subandi
Penyunting : Najib Husain
Tebal Buku : 462 halaman
Cetakan : I/2009
Harga : Rp 53.200,- (selama Asyura, menjadi Rp 25.000,-)
Isi Buku
Buku ini menceritakan secara lengkap kronologi peperangan antara Imam Husain dan tentara Yazid bin Muawiyah. Membaca buku ini akan membawa kita kepada pemahaman bahwa episode sejarah Islam tidak selalu mulus. Ada sahabat-sahabat atau putra-putra sahabat Nabi saw yang mengkhianati ajaran Islam bahkan sampai membunuh cucu Nabi sendiri, Husain bin Ali.
Sepantasnya kaum Muslim berterima kasih kepada Husain yang membela Islam dengan darahnya, dengan kepalanya. Rasa terima kasih ini bisa diwujudkan dengan (1) memperingati hari syahidnya beliau, yang dikenal sebagai Asyura, 10 Muharam, dan (2) tidak menjadikannya sebagai hari raya.
Buku ini akan menjadi penyempurna mengapa kita harus mencintai Husain dan mengikuti perjuangannya.

« Older entries